Unek-unek Anak-anak
Kamis, 27 Juni 2013
The Ending
Aneh
Minggu, 04 Maret 2012
76
hari ini saya beranjak dari jakarta ke bandung.. oia, saya lupa memperkenalkan diri, nama saya wisnu dan saya sedang menempuh pendidikan S1 di suatu perguruan tinggi di bandung. namun sebenarnya saya bertempat tinggal di jakarta, keluarga saya sudah tinggal di jakarta sejak tahun 1992, saya juga menghabiskan masa sd sampai sma di jakarta.jadi.. hari ini , hari minggu tepatnya saya pulang ke bandung untuk menjalani rutinitas kuliah, saya ke bandung dengan jasa travel. setelah saya menghabiskan waktu dengan keluarga akhirnya saya diantarkan ke tempat travel dekat rumah. malam itu travel yang akan saya tumpangi penuh. saya yang belum melakukan reservasi mendatangi counter tiket."mas kalau belum reservasi, masih ada tempat?" tanya saya"kebetulan penuh pak, kalau mau waiting list saja" jawab orang yang menjaga counter tiket sambil mensodorkan kertas untuk penulisan data waiting list. sayapun menuliskan nama saya dikertas itu. "kalu waiting list kira2 jam berapa ya baru bisa berangkat?" tanya saya.."paling jam 9.15 pak""ooo ok.." balas saya sambilmelihat jam yang sekarang pukul 8.45..setelah itu saya menunggu sampai nama saya dipanggil untuk membayar, saya duduk berseberangan dengan televisi. disamping saya ada seorang laki2 yang kira2 umurnya 35 tahun dan di sebelah kanan saya ada seorang perempuan berambut hitam yang panjangnya menutupi punggung..saya menunggu sambil menonton tv, kemudian laki2 yang berada disamping saya menyapa"travel yang jam berapa mas?""belum dapat tiket sih, tapi kira2 jam 9.15 katanya. kalau mas jam berapa travelnya""saya sih selalu jam9 kalau travel disini, selalu booking juga jadi pasti dapat tempat""iya sih, kalau hari minggu begini biasanya penuh jadi memang harus booking dulu""kalau tujuannya mau ke arah mana mas?""saya ke dipatiukur..""saya juga kesana tujuannya" jawab orang itu.lalu kami terdiam.. memang kalau sedang berpergian sendiri obrolan basa basi semacam ini sudah biasa.. tidak lama kemudian nama saya dipanggil,"pak wisnu.."lalu saya menghampiri counter tiket, untuk melakukan transaksi.."jam 9.00 ya pak, ke dipatiukur""iya" jawab saya sambil mengambil uang di dompet" mobil travel saya pun tiba, dengan no mobil 94 saya pergi ke bandung. kursi yang tersisa adalah kursi no. 10 yang terletak di baris kanan paling belakang, satu baris dengan supir, disamping kiri saya kursi no. 9 yang ternyata adalah perempuan yang tadi duduk di sebelah kanan saya. perempuan ini dari tadi hanya diam dan sesekali memainkan ponselnya. rasanya enggan sekali untuk mengajak saya bicara. laki2 laki tadi, duduk di kursi no. 7 yang terletak di depan kiri saya, jadi posisinya serong kiri. saat dia ingin duduk dia menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan saya,"restu" katanya seraya memperkenalkan diri."wisnu" jawab saya. setelah itu mobil yang kami tumpangi berangkat menuju bandung.tidak lama kemudian saya tertidur pulas..saya melihat orang yang tadi berbicara dengan saya sedang berjalan namun dalam keadaan terpincang2, kaki kirinya sepertinya sedang luka atau cedera. orang tadi mengatakan kepada pak supir "pak turunkan saya disini saja.. tolong turunkan saya disini" orang itu meminta untuk diturunkan di jalan tol..tiba-tiba saya medengar perempuan yang berada di kiri saya sedang menangis, dan sayapun terbangun dari tidur. nafasnya tergesa2 suaranya seperti berbisik.. kemudian dia mencolek tangan saya seakan ingin berkata sesuatu. saya tatap bibinya yang pelan2 begerak. dia berysaha berbicara dengan bibir pucat, "orang tadi..", "orang yang dari tadi mas ajak bicara" suaranya hampir tidak terdengar. saya balas dengan bahasa tubuh yang mengisyaratkan "kenapa?"matanya terus melihat kebawah.. "dia sudah meninggal kemarin lusa dalam kecelakaan travel di km 76, pukul 9.00" saya pun terdiam dan perlahan melihat ke tempat dia berada sebelumnya, ternyata kursi itu kosong sedari tadi, namun perempuan itu telah melihat keberadaan sosok tersebut sejak masuk ke dalam mobil tadi. perempuan itu menggambarkan rupanya, kaki kirinya terluka parah, kepalanya hancur dan tanpa mata. sekali lagi aku menengok ke arah kursi itu, namun perempuan itu melarang "dia masih ada ditempat duduknya" kata perempuan itu sambil berbisik..
Kamis, 12 Januari 2012
for Arief
Selasa, 31 Mei 2011
Ketiga
Senin, 07 Maret 2011
Semu
Sore itu aku berjalan sendiri, dan entah apa yang aku cari. Kadang memang kesendirian dapat membawa diri ini pergi entah kemana hayal tenang berbisik. Udara di sekitar desa yang sejuk membuat langkah ini lepas dan tak ingn pulang. Terus berjalan tanpa tujuan, sampai suatu titik yang nampak buram aku jelaskan dengan mata yang memicing. Alis ku mengerut meraba – raba siapa yang akan datang menghampiri ku. Sesosok wanita anggun menghampiriku dan menutupi cahaya matahari yang mulai pudar dimakan sore. Rasanya seperti mimpi. Wanita itu berkata lirih “akankah besok kita bertemu lagi?” aku nikmati setiap kata yang terucap dari mulutnya. Lama aku terdiam, dan mengulangi kata – kata tersebut. Dan akhirnya aku menjawab, “aku akan selalu disini kalau saja kamu nyata”.
Tiba – tiba terdengar langkah kaki dan suara yang menyapa, “lama tak bersua”. Aku tengok siapa yang ada dibelakangku, sungguh dia yang tak pernah hadir dalam hari – hariku yang datang menyapa. Suaranya tanpa gema, dan jelas terdengar. Aku menjawab “iya, mungkin hanya dalam mimpi kita bersua. Tapi lain ketika kamu memang hadir disini”.
Aku palingkan muka kepada lawan bicaraku sebelumnya, namun sosoknya mulai pudar. Dalam pudarnya aku melihat dia yang terus mengamatiku. Dan perjalanan kecil itu membuat hati ini tidak adil, ketika aku mengadakan yang tidak ada. Dan meniadakan yang ada…