Rabu, 20 Mei 2009

BLUE

Jangan buka mata ini andai aku belum berani melihat
Jangan dengar kata mereka andai aku tak mau kecewa
Jangan langkahkan kaki ini andai aku takut tersesat

Aku adalah aku
Andai aku bukanlah aku
Jangan jadikan aku seorang aku

Tapi untuk aku

Aku Buka mata ini
Aku Dengarkan kata mereka
Aku Langkahkan kaki ini

Sabtu, 16 Mei 2009

Barang bagus?

Beberapa teman mengatakan kalau laki-laki itu ujung-ujungnya sex, lebih kasar lagi seluruh pembicaraan berahir di selangkangan. Saking tidak bisanya dihindari fakta ini, sampai-sampai saya sendiri gerah dengan hal-hal semacam ini. Tetapi Omongan semacam ini tertutup pada hubungan relasi yang bisa dibiang dekat saja, dan bagi mereka-mereka yang lebih tua diatas kita, enggan bagi mereka untuk bicara soal ini, dengan anak-anak yang umurnya dibawah mereka, even anak anak ini sudah dewasa.
Tetapi hari jumat kemarin saya dan teman-teman sedang jalan-jalan di plaza, dibilnagan Senayan sana. Menaiki eskalator loby, mata teman-teman saya langsung tertuju pada sesosok gadis yang berpenampilan sexy, saya berusaha untuk tudak melihat kearah sana. Teman saya ada yang berbisik satu sama lain mengungkapnya, ada juga yang terdiam. Di depan kami ada dua orang bapak-bapak. Entah mereka kelepasan, atau memang sengaja, mereka bilang "Barang bagus, montok bener" mendengar kata-kata tersebut saya pribadi merasa risih, apalagi diucapkan dengan volume yang agak besar.
Sebenarnya semua ini tidak akan saya tulis andai kedua orang tersebut tidak berkata seperti itu.. Sayang sekali pak, nasi sudah menjadi bubur. Menurut saya ini sebuah penyimpangan. Karena sepengetahuan saya, bila ada hal janggal didalam masyarakat, dan ada bagian kelompok yang merasa terganggu, lalu kelompok tersebut memberikan respon bahwa hal yang terjadi adalah sebuah kejanggalan, maka itu dikatakan sebuah penyimpangan. Lain halnya dengan kasus orang merokok di dalam angkot. Penumpang lainnya sebenarnya merasa tidak nyaman, namun tidak ada respon kepada si perokok, maka ini bisa dibilang bukan penyimpangan, entah benar atau salah tapi begitu menurut saya.
Ok, kembali ke masalah awal, jadi penyimpangan yang sedang terjadi adalah sebuah ketidaksengajaan atau tidak, tetapi terucap kata-kata yang kurang enak didengar sehingga saya dan teman-teman saya memberikan respon yang tidak enak. Detik itu saya bicara (dengan volume yang agak besar pula) "Kalo gw udah punya anak, gw bakal bilang sama anak gw, 'kalo, salah satu cara menghargai wanita adalah dengan melihat diantara kedua matanya.'"
Saat itu saya ingin mengatakan secara tidak langsung kalau kedua orang tersebut telah melakukan kesalahan walaupun kecil. Mungkin ini yang sebenarnya tanpa kita sadari terjadi di dalam masyarakat kita, mereka secara mental belum bisa merespon perkembangan yang dalam kasus ini perkembangan didunia fashion. Atau ada kemungkinan lain kalau, sebenarnya budaya kita sudah bertabrakan dengan budaya luar, dan mungkin salah untuk berpakaian seperti itu di tempat seperti ini.
Menurut saya, kita ubah cara melihat kita. Bagi anda yang sudah punya anak laki-laki ajarkan kepada mereka bagaimana seharusnya mereka memandang wanita, dan mungkin bagi wanitanya sendiri, bisa diatur penampilannya sebisa mungkin agar tidak dilempar dengan kata-kata "Barang bagus, montok bener"
hahahahahah...