Jumat, 22 Oktober 2010

0102

"gimana caranya yah tong? gw sayang sm cw gw tapi dengan hadirnya posisi ini kenapa gw jadi ragu untuk pertahanin cw gw??" Urai Reski setelah panjang lebar berdebat dengan Oto. "sekarang kata hati lo bilang apa?" Tanya Oto dengan enteng. "ya.. kata hati gw lagi bingung, ragu, pokoknya abstrak, gw gabisa bilang pake bahasa yang bener"
"gimana yaah.. sebenernya kalo lo konsen sama cw lo yang sekarang, harusnya mantan lo jangan lo kasih ruang. Sekarang lo bingung karena perbuatan lo sendiri kan" dengan nada santai Oto mencoba menyadarkan Reski. "engga perlu lo bilangin juga gue tau tong, sekarang masalahnya bukan itu lagi. gw udah sampe sini, tinggal cari jalan keluarnya. dengan lo ngomong kaya gitu engga nyelesaiin apa - apa, kata - kata lo cuma buat penyeselan gw. ngerti?!" Kata reski sambil membakar rokoknya..

Kalau sudah sampai di titik seperti ini, aku sudah tidak perlu lagi berbicara. Karena pembicaraan itu akan membuang waktu saat emosinya yang pegang kendali. Aku keluar dari kamar Reski dan mengambil segelas air. Tiga hari kemudian aku akan berulang tahun, tapi yang terjadi adalah perdebatan - perdebatan yang tidak diharapkan singgah.

--

Beberapa hari semuanya berlangsung datar, sampai akhirnya reski menghubungi ku saat aku mencuci mobil. Dan semuanya berlangsung seperti yang sudah disekenariokan. tanpa kata maaf, semuanya berjalan seakan tidak pernah ada apa apa.

Aku pulang kerumah untuk bersiap - siap ke undangan. Aku, ayah dan ibu pergi bertiga ke undangan. Sesampai di tempat tujuan kami menyalami kedua mempelai. Aku tidak begitu dekat dengan mereka yang punya acara. yang banyak kenal adalah ayah, karena yang menikah adalah anak dari teman lama ayah.

Aku berjalan sendiri mencari makan saat ayah dan ibu sedang sibuk ngobrol. tiba tiba ada yang memanggil, aku berbalik menghadap ke arah suara itu datang. Ternyata dia mantan ku. aku berjalan menghampirinya.
"Jadi sekarang kita saudaraan?"
"Aku bukan keluarga yang nikah, tapi bapaknya si mempelai laki - laki temen dekat ayah. ya begitulah hubungannya.."
"oo gitu.."

Setelah itu pembicaraan makin panjang dan nyaman. kita bahas soal kesibukan, hobi, dan banyak lainnya yang tidak terpikirkan mengalir begitu saja dalam pembicaraan itu.

Namanya Nisya, dulu kita berpacaran selama kurang lebih tiga tahun.. dan berakhir karena suatu masalah yang sudah lama hadir namun selalu dihindari, sampai akhirnya menemukan ketidak cocokan. terkadang perbedaan itu menimbulkan banyak warna kalau saja setiap kita bisa menerimanya. Semuanya berlangsung dengan cepat tanpa perdebatan panjang dan ribut -ribut. ini keputusan bersama.

Saat ini memang aku tidak memiliki hubungan yang khusus dengan seorang wanita pun, tetapi hanya sedang dekat dengan Alysha. berbeda dengan situasi reski waktu itu, yang mantannya ada disaat dia sedang menjalin hubungan dengan pacar barunya.

Setelah malam itu kami mengbrol panjang,
pelajarannya..
berjalan lah dengan mata fokus kedepan. apa yang terintas dan tertinggal di belakang hanyalah sebuah pelajaran.. karena kita tidak sedang jalan mundur

Selasa, 12 Oktober 2010

0101

Hari ini 17 Oktober 2010. Dan umurku genap 22 tahun.
Dulu waktu tanggal 17 Oktober 1988, aku belum bisa melihat, berbicara, berjalan dan memang tidak bisa berbuat apa - apa selain menangis. Tangisan ku disambut bahagia oleh kedua orang tua ku, dan satu orang kakak laki - laki.

Setitik tentang sejarah..

Hari ini akan sedikit melelahkan sepertinya, mulai dari acara keluarga, kawinan dan rencana jalan bersama dua orang yang tengil dan bengal sudah dijadwalkan dari beberapa pekan lalu. Awalnya sih hanya ada satu acara yaitu bersama teman - teman, dan ternyata ibu baru kabarkan aku kalau hari ini ada acara keluarga plus kawinan. sulit rasanya untuk membatalkan janji dengan dua anak ini. pertama karena rencana ini sudah lebih dulu ditetapkan dan yang kedua, acara ini lah yang paling tidak membosankan.

bukan karena acara keluarga itu adalah membosankan tetapi harus diakui bahwa dalam keluarga besarku, tidak ada yang satu generasi dengan ku. jaraknya seperti mahasiswa dengan dosen yang sudah profesor atau guru TK dengan siswanya. Terkadang ini menjadi sesuatu yang menyenangkan karena aku bisa lebih dewasa, dan disisi lain bisa mengenang masa kecil yang bahagia. tetapi keadaan seperti ini tidak selalu statis. satu manusia saja bisa bergejolak, apalagi satu generasi atau lebih -- tidak selalu seperti yang aku inginkan.

Pagi - pagi sekali aku bangun dan mencuci mobil. Aku senang memandangi mobil dengan keadaan mengkilap. Setelah aku bersihkan toyota crown hitam milik ayah, aku sisihkan beberapa menit untuk duduk memandangi mobil ini. ku teliti sekilas apakah ada bagian yang lupa untuk dibersihkan -- sepertinya tidak. dan aku tersesat dalam masa yang pendek, seperti hanya ada aku sendiri. lamunan pagi itu disadarkan dengan lagu die another day by madonna.
"tong.. nanti ketemuan di daerah thamrin ya.." sahut reski dari ponsel.
sambil melihat jam aku menjawab."iya, siang jam 1 ya"
"ok"
"daaa" aku jauhkan ponsel dan menunggu sampai reski mematikan telponnya..
"halo halo halo" suaranya kecil masih terdengar samar - samar di ujung sana.
"ya? ya? ya?"
"Selamet ulang tahun pak!!" kencang suaranya menusuk telinga
"Iya makasih ya.."
"nanti ya kadonya, traktir dulu boleh niih.."
"gampang.."
"hahaha yaudah ya, sarapan dulu gw. daa.."
"ok.. daaa..." aku tutup telepon bergegas mandi..

Selama perjalanan menuju ke acara yang pertama, aku agak sibuk dengan ucapan ulang tahun yang membajiri ponsel, sepertinya seisi dunia bergembira untuk ku hari ini. kegembiraan itu dilemparkan dengan berbagai harapan. agar aku menjadi orang baik, sukses, dan segala kebaikan yang bertebaran di alam semesta. dua jam di acara keluarga semua keluarga yang datang melakukan hal yang sama.

Tidak sabar rasanya untuk bertemu dengan sahabat sepermainan ku. tidak ada satupun hubungan yang lebih intim dari keluarga dan pertemanan. aku bergegas ke Thamrin untuk menemui Reski dan Ali.
---
"sori ya brur lama, ada acara dulu soalnya" kataku yang buru - buru menghampiri Reski dan Ali.
"selamat ulang tahun Otong, hadiahnya udah gw kasih barusan.. gw nungguin lo satu setengah jam" balas Ali ramah sambil menjabat tanganku..
oia, namaku menjamur dari mulai Oto dan sekarang berfragmentasi menjadi Otong. Dan ali merupakan orang yang paling on time, dia lebih baik harus berangkat tiga jam sebelum jatuh waktu untuk sampai ke tujuan daripada orang harus menunggu dia sampai sepuluh menit terlambat.

Hari ini sama seperti hari biasanya, kami berbincang bertiga. membicarakan masalah politik, ekonomi, bisnis, dan sepertinya hampir semua rubrik yang ada di koran tiap harinya. kecuali soal wanita mungkin, yang tidak selalu dibahas pada koran harian umumnya.

Tiba - tiba aku yang duduk menghadap ke luar jalan dikagetkan degan seorang wanita benama Alysha (dia teman dekat juga, tetapi aku tidak berharap hubungan ini hanya sampai hubungan perteman). Dia bawakan aku 'fruit cake'. mereka tau kalau seberapa banyak aku makan kue itu, aku akan memuja rasanya sampai suapan terakhir.
"halo.. selamat ulang tahun birthday boy" aku menoleh kearah sumber suara.
"iya makasih banyak.." ragu - ragu dan malu aku keluarkan kata - kata terimakasih.
"jadi engga enak deh" sambil bergerak berdiri aku ambil kue dari tangannya dan menaruhnya diatas meja.

Lilin kue itu masih menyala dan seolah ingin pergi diembus angin.
"Tiup lah lilinnya... jangan lupa make a wish" sahut Reski sambil cengengesan.
semoga aku bisa terus bersama mereka - mereka yang menyayangi aku, amien..

Fiuuuhhh..

"semalam kita begadang bikin kue ini, agak mendadak sih.. tapi enak deh, kaya yang lo suka rasanya" suara Alyssha yang lembut membuat harunya bertambah. Napasku sedikit terengah - engah, bukan karena kecapekan. lebih tepatnya sedu sedan, jantungku juga terasa ogah - ogahan berdetak. detaknya lamban tetapi keras sampai di kepala.

Aku menghabiskan waktu bersama teman - teman yang sangat mewarnai ulang tahunku sampai jam lima sore dan aku harus bersiap - siap untuk menghadiri undangan. Dengan berat hati aku pamit dari keberadaanku..

Dalam perjalanan menuju ke rumah aku menyadari bahwa hidup itu indah dengan sejuta harapan menggantung diudara. sampai akhirnya mereka yang pantas dan cukup hebat untuk meraih tingginya..


Senin, 11 Oktober 2010

Test

Check ckeck one two..
Ok berhubung gw sudah agak capek dengan tulisan gw pribadi yang isinya abstrak.. cuma gw yang ngerti. mungkin si pembaca bisa paham kalo isi hati gw lagi seneng atau sedih saat gw nulis si abstrak tadi..

gw sebagai yang nulis sih seneng aja liat tulisan yang kalo gw baca bisa bikin emosi gw naik ataupun turun. tapi si abstak tadi bisa diartikan dari berbagai perspektif, tergantung gimana si pembaca mengartikan sesuatu yang gw tulis. dengan kelelahan gw ini gw pengen mulai sesuatu yang baru..

rencananya gw akan bikin tulisan yang bercerita. cerita tentang berbagai kehidupan dengan banyak kemungkinan. dan masih sedikit abstrak. dalam artian aplikasi dari konflik yang gw paparkan 'masih' bisa dilihat dari berbagai perspektif, didalam satu tokoh yang bernama....................................... 'Sayoto Wiratno'

Jadi intronya.. si SW ini adalah orang dewasa yang pemikirannya moderen. artinya dia adalah manusia produk negri ini yang sangat menghargai perbedaan, tanpa batasan agama, suku dan hal hal yang tentu sangat mengkotak - kotakan kehidupan. oia moderen ini artinya luas, bisa masuk ke setting ceritanya yang berkisar tahun 2000 keatas lah dan tentu masih banyak banget maknanya. kalo gw jelasin si moderen ini sekarang.. namanya bukan intro atau prologue dong..

Selanjutnya bagaimana kaca mata si SW tentang hidup di atas bumi Indonesia ini akan gw paparkan sebagai cerita yang akan gw terbitkan entrinya di unekunekanakanak.blogspot.com tiap minggu..

Ceck ceck..
Ready bos.

Sabtu, 11 September 2010

Kalo Aku Jadi Presiden by Slank

Give me some acoustic, Slank..

Diiringi oleh band slank, saya sebagai kepala negara memasuki mimbar untuk berpidato menanggapi masalah Indonesia dan malaysia..

Bismilah.. "Ass Wr Wb.. Saya selaku kepala negara.." terhenti sejenak dan membatin, basa basi ngga yaa?? gak usah deh.. selesai sudah perdebatan kecil dalam hati ini. "Kita sebagai negara yang berdaulat, tentu sudah geram dengan prikalu tetangga yang nyelonong masuk dan mengabaikan batas - batas wilayah teritorial kita!!" Terdengar suara unggun, terbakarnya emosi.. "Tetapi, saya tidak akan ambil keputusan untuk berperang"

"Yaaaahhhhh..." sorak rakyat kompak. "Dengar! ini bukan berarti kita takut kehilangan pemasukan dari para TKI, terlebih takut kalah perang.. Jangan pikir kita kalah pandai dari mereka, walau pun masih banyak orang yang tidak bisa sekolah tetapi dapat kita lihat maraknya acara - acara seperti Indonesia Mencari Bakat, yang menunjukan bahwa talenta rakyat Indonesia adalah sangat baik walaupun belum bisa ditunjang oleh fasilitas yang baik" aduuh kok jadi kesini omongannya.. balik! "ya, jadi talenta itu seperti bermain drum, atau menari, memerlukan keseimbangan antara otak kiri dan kanan..." hadoooh pak balik lah ke topiknya!! "Jadi bangsa ini adalah bangsa yang pandai bukan main!!!" rakyat teriak kegirangan dari mulai kata pandai. Saya menunggu reda hujan teriakan dan tepuk tangan dari rakyat untuk melanjutkan kalimat berikutnya. tidak lama kemudian, hening sudah sura rakyat yang memadati jalan di depan istana presiden sampai ke bundaran HI.

"Kami selaku pemerintah tau kalau keinginan masyarakat pada saat ini tidak untuk berdamai, pelan - pelan saudara sebangsa dan setanah air ku. Perang itu adalah jalan terakhir, bukan jalan yang terbaik." rakyat saling berbisik, 'oh iya yaah, pinter juga presiden kita' yaiyalah chuy, ngapain dipilih kalo ngga pinter.. "Beberapa hari kedepan, kami akan desak pemerintah malaysia, agar dalam waktu yang sesingkat - singkatnya merundingkan dan menyelesaikan masalah perbatasan ini. Saya harap rakyat sekalian bersikap kooperatif dengan tindakan pemerintah ini. Apabila hari - hari kedepan masih diwarnai dengan pembakaran bendera dan tindakan anarkis lain, tidak segan - segan mereka akan ditangkap dengan dalih, tidak ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial"
"Sekali lagi saya harap rakyat bisa bersikap kooperatif.. Terimakasih"
"Ws Wr Wb"

Ps: kayanya telat nih postingan, haha maap deh baru sempet nulis soalnya.. Itu kira - kira inti dari pidato yang ingn saya dengar, caranya sih gak perlu begitu lah, pake diiringin slank segala hahaha mahal kali bayarnya, ga formal juga jadinya -_-


Senin, 23 Agustus 2010

Kita sibuk mikirin kerjaan orang lain

Kita sibuk mikirin kerjaan orang lain. Ngeliat mereka sukses, mereka jatuh, mereka yang sibuk, mereka lupa sama kita ditengah - tengah suksesnya. Sebenernya kenapa harus aku subyeknya dan dia obyeknya atau mereka obyeknya..

Mungkin nggak kalo aku yang jadi obyek mereka?
Tapi apa kalimatnya? Obyek yang bagaimana pula?

Aku?
Mereka?
Dia?

Maaf aku nggak bicara sama kamu..
Mungkin.. iya.. aku bicara soal kamu. Tapi itu kalau kamu bagian dari mereka juga

Kamis, 03 Juni 2010

Apa?



source: www.kokomo.ca/images/ 1958RCAGOLD_france_185.jpg

Catch a Falling Star performed by Perry Como.. (repeat item)
Great song for great mornin' n great dream.
let the music lead me find the words to write (what i want to).

Tadi pagi gw bangun kepagian. Agak aneh sih buat gw, tapi positifnya hari ini jadi lebih panjang kayanya dan gw bisa ngelakuin hal - hal yang mungkin ga terjamah kalo gw bangun jam 10 atau 11.

Ganti lagu aah.. 'Check Your Head - buckcherry'
Gw sebenernya cuma mau nulis klo gw itu, sekarang lagi punya mimpi. Mimpi yang bisa dicapai pake uang. Kecuali gw dapet undian berhadiah yang hadiahnya mimpi kita terkabul. Ini mimpi udah lama (3 bulan terakhir! haha itu kayanya sebentar). Gw mimpi sekaligus doa, isi doa gw begini 'Ya Allah berikanlah sepeda fixed gear yang dapat aku kagumi setiap saat'. Pelajaran yang pernah gw dapet adalah, kalo doa itu harus spesifik. Jadi keluar lah ucapan itu. Coba gw lebih spesifik yaa, mungkin bisa begini doanya :

'Ya Allah berikanlah aku sepeda fixed gear, dengan frame bermerek cinelli berukuran 52, gear depan 42, gear belakang 15, dropbar (seperti di gambar kira - kira), dan berikan aku keselamatan saat riding' hahaha..
source: http://arkitipintel.com/reporters/mash-sf/
cantik banget sepedanya!!

Disamping doa gw, gw juga nabung.. Dan akhirnya gw dapet apa yang gw cari. Gw sangat mensyukuri apa yang udah gw dapet (sepeda) . Tapi emang belum bisa beli apa yang gw mau (seperti gambar). Dan masih jauh dari itu.

Apa yang gw mau buat hobi ini, hobi yang udah lama tapi hadir dengan gaya yang baru (gw suka sepedaan dari kecil, tapi baru suka fixed gear belakangan ini aja) bisa menghabiskan uang kuliah gw selama 5semester (bahkan lebih). Dan yang udah gw dapet sekarang kira - kira harganya setara sama uang kuliah gw setengah semester. Emang ada harga, ada kualitas.

Tapi (lagi) gw pernah denger temen gw cerita soal kaca matanya.
Siang itu gw lagi iseng nyoba kaca mata temen gw, tiba - tiba dia curhat.

"Dulu, kaca mata gw bagus ton. Gw pikir dari pada gw beli yang jelekan terus ganti - ganti lagi kan? mending gw beli yang sekalian bagus. Eh gaktaunya ga sampe sebulan udah ilang." Kata temen gw sambil garuk - garuk kepala.

Ok, balik lagi ke sepeda. Jadi, apa yang gw cita - cita-in dan gue minta itu bisa hilang atau rusak.

kalo liat doa gw yang lebih spesifik ada kata 'dan berikan aku keselamatan saat riding' : ) Sebenernya gini, sepeda yang gw hobiin itu sanagat menantang dengan kata lain, berbahaya (lo liat aja di gambarnya sepedanya gaada remnya). Keselamatan sangat penting disini. Terutama sih keselamatan sepeda gw yang gak boleh main - main, kalo badan sih bisa diatur lah, tinggal nabung sekitar 3tahun juga bisa kebeli lagi.. Eh salah, ketuker. Pokoknya keselamatan gw itu penting, begitu juga sepeda gw.

Apa yang akan lo lakukan kalo jadi gw? 'ada harga ada kualitas' tapi apa yang lo beli bisa rusak, hilang, atau apa lah itu yang dapat melenyapkan benda itu dari tangan lo.

Apa?

Sabtu, 24 April 2010

asthma

asthma.. *ribet ah nulisnya. asma aja ya nulisnya..
setiap penyakit itu nyusahin. setiap penyakit itu menghilangkan satu kesempatan. setiap penyakit menyita waktu, perhatian, kesabaran, dan banyak lagi yang lain. gaada yang salah kalau orang bilang sehat itu mahal. engga cuma dari segi materil, walaupun mahal itu salah satu tolak ukur untuk sebuah materi. 

jadi berhubungan dengan judulnya.. gw itu ada asma. 
dulu, waktu masih kelas 3 atau 4 atau 5 SD gitu gw bisa dibilang sehat (tanpa asma). tapi di sisi lain gw ngeliat orang asma itu ekslusif banget. itu karena gw liat dari ventolin mereka, kayanya asma gimana gitu.. tiba - tiba waktu gw di rumah, gw ngeliat ventolin di kamar kakak gw. itu kayanya punya temennya ketinggalan, soalnya dikeluarga gw gaada yang asma. kamar kakak gw kosong waktu itu gaada siapa - siapa. terus, gw ambil ventolin itu, gw liat - liat bentuknya, gw pegang, gw timbang di tangan, tapi gw gak berani buat coba makenya. 

gw engga pernah minta sama Allah buat jadi orang penyakitan, tapi... apa tindakan gw yang menganggap asma itu sebuah penyakit yang ekslusif dianggap sebagai doa sama Allah?

Sampe gw kelas 6SD gw tau kalo gw punya penakit ini.. entah datang dari lingkungan, atau keturunan.. waktu awal - awal tau penyakit ini hinggap ditubuh gw, dan periksa ke dokter terus dikasih ventolin, gw masih agak ngerasa ekslusif(goblog)..
beberapa tahun kemudian gw ga ngerasa eksklusif lagi, yang ada yg malah nyari belas kasihan orang, maklum waktu itu kira - kira gw masih SMP yang lagi agak labil - labilnya. dan sampe sekarang kalo udara lagi engga enak, badan engga fit, banyak pikiran, atau kecapekan, gw yang harus naggung beratnya narik napas.

setelah berobat disana sini, gw dapet selanya saat gw gabutuh pertolongan ventolin, dan yang gw butuhin cuma gimana caranya biar seneng dan ngerasa relax. 

setelah cuap - cuap panjang saatnya gw kasih informasi.. jadi asma itu kalo kata dokter yang pernah cerita sama gw, karena adanya mukus(lendir) yang entah gimana caranya (waktu itu gw dikasih tau, tapi lupa dan males cari informasi) menghambat ruang gerak paru - paru lo. jadi ibaratnya lo bisa napas rate-nya 100% bisa turun jadi 70% atau bahkan sampe 20% kira - kira. sebabnya kalo engga salah bisa karena udara, debu, asep, macem - macem lah.. pokoknya yang membuat tubuh lo menciptakan mukus itu secara berlebihan. 

saat udah kerasa ngap - ngapan napas lo (bukan kaya orang kecapekan abis olahraga) lo bisa minum obat, atau pake ventolin yang dikasih dokter. tapi kalo gw lebih milh gimana caranya buat ngeluarin lendir itu dari badan, logikanya kan gitu (dia yang ngehambat, ya dia yang di kick). tapi ada yang lebih ampuh lagi buat gw, how to be relax.. biasanya gw milih buat dengerin musik. musik apa aja yang bisa ngajak nyanyi, atau paling engga musik yang kita ngerti beatnya aja.. nulis juga bisa di combine sama dengerin lagu, ya ini bisa lebih cepet lah nge-curenya(buat gw), ada juga orang yang kalo asma badannya dibawa tidur.. atau mungkin ada orang yang bisa nenangin lo, seperti keluarga, pacar, sahabat, temen, tetangga, siapapun itu, mau presiden sekalian kalo emang bisa nenangin lo ya insyaAllah sih sembuh.. Disarankan minum teh..

berita buruknya.. kata dokter yang lagi - lagi pernah cerita sama gw, asma itu gapernah ilang, yang mungkin adalah gimana caranya mengurangi intensitas kambuhnya dia.. 

ok selesai.. 

fyi: now im trying to get over this symptoms, write this and listen to jack johnson, pete yorn, etta james, slank, etc. sing some geat music to cure my asma.. they rock me \m/   

Sabtu, 17 April 2010

i need some rest and peace

ketika kepalaku berteriak
ingin rasanya berhenti sejenak
seraya mencari cahaya
dikala hati diancam bahaya
kaki ku ingin beranjak
saat air sedang beriak
mataku tak percaya
saat hati tak bercahaya.....

tapi malah api yang menyala


Rima ini adalah ungkapan kecewa bagi mereka yang kolektif diatas anarkis bukan atas kebersamaan dan kedamaian. Tidak kah ego mereka yang besar bagi pribadinya atau bagi kelompoknya?



Rabu, 24 Februari 2010

BYG

Selesai menulis.. Terdiam aku meratapi kosongnya tulisan ini. Entah aku yang tidak pernah puas akan karyaku sendiri atau memang apa yang aku lakukan hanya sebuah basa basi. Basa basi tanpa arti.. Tapi khayal, impian, keluh kesah setiap hari, rasanya.... berat untuk tidak dilepas dari kepala. Tapi, lagi - lagi tidak semua masalah hidup kita, bisa dibicarakan. akhirnya aku buyarkan isi kepala ini, membayangi kata - kataku. Tidak perduli apa yang mereka baca, tetapi ingin aku bisa pandai menulis... 

gimana hari ini makan

gimana?.... hari ini makan?
gimana hari ini?.... makan?
gimana? HARII INII MAAAKKKAAAANNN???
gimana hari ini?? makaann!!!
GIIIMAANNNAAAAA HAAARRIIIIIII ?? INIIIIIII MAKAAN!!


what else?


Minggu, 14 Februari 2010

miggu

Kalau dipikir-pikir, karma itu selalu ada. Kadang kalau kita gak pikirin karma, dia tetap ada. Kalau mimpi karma, gak lama datanglah si karma.

Hari minggu kayanya buat saya gaada karma. Hari minggu, adalah hari paling malas beraktivitas, saking sedikitnya aktivitas sampai - sampai sedikit interaksi sama orang - orang lain . Akhirnya karmanya ga ada di hari minggu.

Tapi, apa karma cuma ada didalam interaksi manusia dan manusia??

Rabu, 27 Januari 2010

taksi 01

Profesi ku menuntut aku untuk bertemu dengan banyak orang. Kadang tidak sekedar bertemu tetapi juga berinteraksi. Aku dituntut untuk ramah dalam menjalankan tugas ku, apapun yang sedang kualami, diharapkan tidak mengganggu tugas utamaku, yaitu mengantar orang ke tempat tujuan. Singkatnya aku adalah seorang supir taksi.

Bila hidup itu memang pilihan, lain halnya dengan aku dan profesi ini. Sepertinya aku tidak memiliki pilihan lain dalam menentukan pekerjaanku. Dulu, pernah aku bekerja di sebuah perusahaan industri, tetapi tahun 1998 perusahaan itu bangkrut. Akupun duberhentikan dari pekerjaan itu. Setelah itu aku bekerja sebagai supir taksi, beberapa tahun kemudian reputasi perusahaan taksi itu mulai menurun. Merasa tidak sehat lagi perusahaan itu, aku putuskan untuk mengganti pekerjaan. Sekian banyak pekerjaan yang aku lamar hanya satu yang menerimaku. Ternyata, lagi – lagi supir taksi.

Setelah beberapa kali aku berganti profesi dan akhirnya aku sadari kalau profesiku ini tidak sembarangan. Setiap aku berhenti untuk mengangkut penumpang selalu saja ada yang berbeda dengan penumpangku, pada dasarnya manusia memang tidak dilahirkan sama, sekalipun mereka kembar, pasti ada bedanya. Dari penumpang – penumpang ini sering aku dapatkan pelajaran dan informasi yang bisa menambah wawasan.

Aku bekerja pada perusahaan taksi yang bisa dibilang hebat diantara perusahaan taksi lainnya. Mobil yang ku bawa berwarna biru. Banyak taksi lain yang berwarna biru, tetapi sepertinya perusahaanku ini yang memiliki taksi berwarna biru terbaik.

Malam minggu kemarin, aku mengankut penumpang laki – laki, saat ku jemput, dia sedang sendirian dipinggir jalan menunggu taksi yang lewat. Saat dia buka pintu mobilku, bau alkohol langsung semerbak dihidungku. ‘malam pak, kemana tujuannya?’ aku menyambut penumpang itu. ‘kemana saja lah suka – suka’ jawabnya asal. Didalam hati aku bertanya – tanya, apa yang harus kuperbuat. Aku ingin mengantarkan orang ini ke suatu tempat, tetapi entah kemana. Atau aku tinggalkan dia di trotoar jalanan. Tapi ini pukul tiga malam, siapa yang hendak mengantarkannya pulang. Ke kantor polisi, mungkin ini ide yang baik. Lalu aku berjalan kearah kantor polisi terdekat. Aku perhatikan gerak – geriknya selagi mengemudikan mobilku. Di sebelah kirinya ada stiker bertuliskan dilarang merokok, sudah satu menit dia memperhatikan tulisan itu, tangannya pun bergerak meraba tulisan itu. Tiba – tiba, dikeluatkan sebatang rokok dari kantongnya, dan dia bakar didalam mobil yang tertutup rapat. Melihat tingkahnya, aku berhenti di pinggir jalan dan mengingatkan orang ini untuk mematikan rokoknya. Mengapa pakai berhenti? Karena aku berjaga – jaga andai saja orang ini bertindak keterlaluan, aku siap mendorongnya keluar, tetapi ini jalan terakhir. Aku berhenti tepat di depan sebuah supermarket. Tiba – tiba, aku berinisiatif untuk membelikan orang ini sekaleng susu. Mungkin saja ini dapat sedikit menyadarkannya. Aku buka jendela pintuku, dan berteriak memanggil seseorang yang mungkin tukang parkir. ‘pak, bisa tolong jaga mobil ini sebentar?’. orang itu mendekat dan mengisyaratkan kalau dia bersedia. ‘pak tolong perhatikan orang yang ada didalam mobil ya pak!’ kataku menginstruksikan orang itu. ‘jangan sampai dia macam – macam’ tambahku. Orang tadi membalas dengan tatapan yang bingung. Aku ambil dua kaleng susu, untuknya satu, dan untukku satu. Aku bayar susu itu, dan kembali ke mobil. ‘terimakasih ya pak’ kataku sambil memberikan uang parkir. Aku bukakan kaleng susunya dan kuberikan kepada penumpangku, untungnya dia menurut dengan perintah ku untuk meminum susu itu. Setelah habis, aku ambil kalengnya dan kubuang ke tong sampah. Aku berdoa didalam hati, dan sepertinya dikabulkan, setelah sempat beberapa menit berjalan penumpangku tersedak, dan ingin muntah. Aku berhenti dipinggir jalan untuk yang keduakalinya. Aku keluar dan menghampiri pintu penumpang dan menjemput badannya, dari besar tubuhnya sepertinya laki – laki ini berumur duapuluh tiga tahun.

Aku gapai pundaknya dan memijatnya sesekali untuk mendorong muntahnya. Kalau di kumpulkan, mungkin hapir satu kantong plastik berukuran sedang banyaknya. Setelah muntah tadi, tingkahnya sudah tidak sembarangan lagi, sekarang berganti seperti orang sedang kebingungan.

‘bapak mau antar saya kemana?’ tanyanya bingung, tidak seperti orang mabuk tetapi seperti orang yang setengah mengantuk. ‘maaf pak sebelumnya, tadi saat bapak naik taksi ini bapak bilang antar kemana saja. Jujur saya bingung, tapi kalau sekarang bapak bisa bilang kemana tujuan bapak, saya akan segera antarkan bapak’ penumpang ini hanya terdiam dan sesekali memicingkan matanya karena kesilauan.

‘bisa tolong antar saya ke apartemen rasuna di kunignan?’. Apartemen rasuna.. tadi aku jemput dia di depan pasar festival, yang artinya tidak perlu taksi untuk sampai ke tujuannya. Dari radio dalam aku langsung melesat ke kuningan. Sepanjang jalan orang ini hanya diam, dan sesekali berbicara.

‘tau engga pak, kalo orang mabuk yang tidak banyak bicara tandanya IQnya tinggi, tapi kalau dia banyak bicara tandanya sebaliknya.’ Tidak lama kemudian sampailah kita ditempat tujuan, dia turun dari mobil dengan sempoyongan, jalannya belok – belok. Beberapa langkah kemudian dia bilang, ‘besok telpon saya, di nomor 08157876835, nanti saya bayar pak’.

Yang ada dipikiranku jengkel, karena ini masaah setoran yang tidak bisa ditunda – tunda. Tetapi kasihan juga dengan orang ini, sebentar aku hapus jengkel yang hampir sampai dipuncaknya, dan mengantarkan orang ini sampai di depan unit apartementnya. Setelah melewati satpam dan naik kedalam lift, aku sampai di unit 301. Aku tekan bel di samping pintu dan yang keluar adalah seorang wanita yang terlihat habis begadang dengan mata yang agak sembab. ‘bapak ketemu adik saya dimana?’ tanyanya sambil menggotong adikya masuk, dan keluar lagi untuk mencari tahu apa jawabku. ‘tadi adik mba terlihat sedang menuggu taksi, jadi saya berniat untuk mengantarkan. Tapi begitu saya Tanya mau kemana, bapak ini bilang antar kemana saja, saya bingung dong mba–‘. Setelah selesai aku bercerita panjang lebar di depan pintu itu, wanita tadi terdiam dan menatap ke lantai. ‘tadi argo taksinya nyala pak?’ tanyanya merespon ceritaku. ‘iya, mba.’ ‘berapa pak totalnya?’. ‘tujuh puluh satu ribu lima ratus, mba’ wanita tadi berjalan mengiggalkaku dan mengambil uangnya. ‘pak.. semalaman saya cari adik saya, kalau bukan bapak yang ketemu adik saya belum tentu dia bisa selamat.’ Katanya saat balik dari mengambil uang. ‘Terimakasih banyak pak’ katanya lagi sambil memberikan selembar uang seratus ribu. Aku rogoh kantong celanaku untuk mengambil kembaliannya. Aku tidak berharap soal tip, karena memang tidak ada hakku untuk memintanya, kecuali dia yang menginginkan untuk memberikannya.

‘gak usah pak, ambil aja kembaliannya, bapak udah bantu saya. Sekali lagi, terimakasih ya pak.’ . ‘iya sama – sama mba’ jawabku pelan. Akupun pergi meniggalkan gedung apartement itu dan kembali bekerja, mencari serta mengantar penumpang ke tempat tujuan.


Selesai……….


Pukul lima pagi aku menjemput penumpang wanita di jalan paus rawamangun…….