Senin, 07 Maret 2011

Semu

Sore itu aku berjalan sendiri, dan entah apa yang aku cari. Kadang memang kesendirian dapat membawa diri ini pergi entah kemana hayal tenang berbisik. Udara di sekitar desa yang sejuk membuat langkah ini lepas dan tak ingn pulang. Terus berjalan tanpa tujuan, sampai suatu titik yang nampak buram aku jelaskan dengan mata yang memicing. Alis ku mengerut meraba – raba siapa yang akan datang menghampiri ku. Sesosok wanita anggun menghampiriku dan menutupi cahaya matahari yang mulai pudar dimakan sore. Rasanya seperti mimpi. Wanita itu berkata lirih “akankah besok kita bertemu lagi?” aku nikmati setiap kata yang terucap dari mulutnya. Lama aku terdiam, dan mengulangi kata – kata tersebut. Dan akhirnya aku menjawab, “aku akan selalu disini kalau saja kamu nyata”.

Tiba – tiba terdengar langkah kaki dan suara yang menyapa, “lama tak bersua”. Aku tengok siapa yang ada dibelakangku, sungguh dia yang tak pernah hadir dalam hari – hariku yang datang menyapa. Suaranya tanpa gema, dan jelas terdengar. Aku menjawab “iya, mungkin hanya dalam mimpi kita bersua. Tapi lain ketika kamu memang hadir disini”.

Aku palingkan muka kepada lawan bicaraku sebelumnya, namun sosoknya mulai pudar. Dalam pudarnya aku melihat dia yang terus mengamatiku. Dan perjalanan kecil itu membuat hati ini tidak adil, ketika aku mengadakan yang tidak ada. Dan meniadakan yang ada…

1 komentar: